--> google.com, pub-1288975557607666, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Tips Jitu Memulai Bisnis Usaha Percetakan

Beberapa hari yang lalu ada teman lama yang menghubungi dan tanya tentang lowongan kerja. Dipikir-pikir sebenarnya peluang cari kerja banyak sih, tapi kebanyakan peluang-peluang tersebut menyusut karena kita yang terlalu pilih-pilih pekerjaan. Banyak statement atau pola pikir “karena saya lulusan S1 Jurusan Ini Itu, jadi saya harus kerja di perusahaan ini itu, atau kerja di bidang ini itu”. Tidak salah dan juga tidak benar. Menurut kalian bagaimana?? Itu sedikit tentang cari kerja, nah bagaimana kalau tentang cari peluang usaha? Mungkin sudah bisa ditebak, kalau Saya akan membahas sedikit tentang usaha percetakan, karena percetekan salah satu bidang yang Saya tekuni.

Bisnis usaha percetakan merupakan salah satu peluang bisnis yang sering kita temui disekitar kita. Dengan bertambah maju dunia teknologi, perkembangan usaha percetakan turut serta tumbuh lebih maju. Karena alat produksi/mesin percetakan sudah banyak yang menggunakan teknologi modern.



Tapi tidak sedikit kondisi dan situasi muncul ketika seseorang ingin memulai usaha percetakan. Pertanyaan-pertanyaan pun banyak muncul. Darimana harus memulainya? Berapa besar investasi yang harus dikeluarkan? Berapa besar peluangnya? Ada juga yang sudah memiliki modal cukup tapi masih bingung untuk memilih jenis usaha apa.

Jika harus memilih usaha percetakan, ada beberapa kiat/tips sebelum benar-benar terjun di bisnis percetakan.  Beberapa diantaranya dibawah ini :

PERHATIKAN PELUANG YANG ADA

Mungkin Anda pernah sesekali mendengar kerabat, saudara, tetangga atau teman yang memiliki rencana untuk melangsungkan hajatan. Entah hajatan pernikahan, khitanan atau tasyakuran. Kalau Anda kenal dekat, tanya langsung apakah hajatannya membutuhkan undangan untuk tamu-tamunya, atau membutuhkan souvenir. Tapi kalau tidak kenal akrab, cari tau melalui seseorang yang lebih kenal dengan tuan rumah yang memiliki hajat. Yakinkan bahwa Anda dapat membantu menyiapkan segala kebutuhan undangan atau souvenir tersebut. Bukankah itu sebuah peluang bagus?!. Contoh peluang lagi, misal kepengurusan RT/RW di desa Anda memerlukan segala kebutuhan barang cetakan. Mungkin itu kop surat, kartu nama, map atau bahkan hanya fotocopian. Anda bisa menawarkan jasa untuk mengurusi segala kebutuhan tersebut dan bisa mengarahkan agar segala kebutuhannya dicetak agar lebih bagus.

Ada lagi nih peluang bagus nih, perhatikan dan buat daftar macam-macam form di kantor Anda, pasti ada barang cetakan. Coba anda cari tau kira-kira berapa banyak kebutuhannya. Cari kesempatan terbaik untuk mendekati siapa yang biasa mengurusinya. Jangan langsung minta order kepadanya. Selidiki apakah dia itu hanya sebatas mengorder barang cetakan sepenuhnya ke Percetakan atau dia menjalankannya sendiri. Kalau cuma order ke percetakan, coba tawarkan bahwa anda bisa membantunya. Tentu saja dengan sedikit diplomasi.

Bila Anda peka, melihat lebar-lebar dan pasang telinga, sebenarnya di sekeliling Anda banyak peluang yang bisa dijadikan “obyekan”. Tapi hal kecil ini bisa menjadi peluang bisnis usaha percetakan yang terlewatkan bila tidak tahu atau tepatnya tidak berani memulainya. Bila Anda mendapatkan kesempatan, baik itu di kantor, komunitas bergaul, lingkungan rumah ataupun untuk kebutuhan sendiri, peluang Anda diminta dan ditanya mengenai dimana Saya bisa mencetak barang seperti ini? Ambil peluang tersebut ! Jangan lihat besar-kecilnya order. Kesempatan ini tidak akan datang dua kali di hadapan Anda. Namun bila Anda ambil order ini, kesempatan kedua dan seterusnya akan menghampiri Anda dengan sendirinya.

Saran saya, untuk tahap pertama, jangan pernah membayangkan Anda bakal segera mendapat untung yang besar bila mendapat peluang tersebut. Sudah diberi kepercayaan untuk menjalankan order tersebut saja sudah merupakan rejeki bagi Anda. Kalau perlu nggak pake untung dulu deh. Yang utama adalah orang akan segera tahu bahwa Anda punya keahlian yang dapat diandalkan. Nah, pada peluang kedua dan seterusnya, barulah Anda mulai berhitung dengan cermat berapa persen keuntungan yang harus Anda raih dari pesanan-pesanan berikutnya.

JANGAN MENOLAK PESANAN/ORDER



Saya yakin Anda pernah diminta bantuan oleh atasan, teman atau saudara dekat Anda? Yang dimaksud dimintai bantuan disini tentunya yang berbau “bisnis”. Jika Anda cukup sering “disuruh” mengorder sesuatu, atau bahkan Anda dapat bocoran dari obrolan yang tidak disengaja, langsung bilang saja kalau Anda sanggup mengerjakannya. Jangan sekali-kali menolaknya. Order apapun jangan pernah ditolak, apalagi order cetakan.

Walaupun baru pertama kalinya Anda menghadapi order cetak, terima saja order itu. No problem, bila Anda belum paham liku-liku percetakan. Entah itu ordernya harus dilempar lagi ke pihak lain atau Anda bisa bekerjasama lagi dengan orang lain, itu soal lain. Yang penting order itu harus jadi, harga pantas dan si pemberi order merasa puas. Dengan demikian ada pencitraan diri, bahwa anda adalah orang yang sanggup diberi kepercayaan untuk menyelesaikan order dimaksud. Pandai-pandailah Anda berdiplomasi dan meyakinkan calon customer Anda, terutama dari kalangan terdekat Anda.

JANGAN MALU BERTANYA



Mulailah perjalanan Anda mendapatkan order perdana ini. Langkah pertama dan paling ekspres tanpa mengandung resiko kesalahan adalah Anda dapat mendatangi salah satu percetakan yang Anda yakini bonafit. Tanya berapa harga cetakan disini dan terapkan selisih harga jualnya kepada konsumen Anda. Langkah ini aman, tapi Anda tidak akan mendapatkan ilmu apapun dari orang percetakan tersebut. Boro-boro membagi ilmu, untuk mengurangi margin keuntungannya saja bahkan tidak mungkin.

Nah, kalau Anda mau sedikit capek dan dapat ilmu, datangi saja took kertas dan tanyakan contoh kertas/media yang Anda bawa untuk dicetak. Tanyakan berapa harga kertas terakhir. Jangan sungkan bertanya. Tanya apa saja mengenai proses produksi percetakan. Anggap saja Anda orang paling bodoh sedunia pada saat itu. Simak dan dengarkan keterangan dari si penjual kertas. Toko kertas adalah pihak yang sedikit paling terbuka dalam menjelaskan tahapan proses produksi. Tapi ingat, mereka tidak akan buka mulut sebelum mereka yakin Anda akan membeli bahan baku darinya.

Bertanyalah sedikit saja saat datang, bertanya lagi saat si penjual sedang menulis nota pesanan, dan bertanya sekali lagi saat Anda menunggu barang pesanan disiapkan. Lalu bawalah keluar pesanan Anda tersebut. Tunggulah barang setengah jam lagi. Kemudian Anda bisa balik lagi ke toko kertas itu, berpura-puralah akan membeli lagi, sambil bertanya-tanya. Lumayan, nambah-nambah ilmu sedikit. Itu triknya…

PAHAMI ALUR PROSES PRODUKSI



Proses produksi percetakan tidak akan dapat Anda hapal diluar kepala ibarat Anda dapat menghapal siklus kehidupan rutin Anda sejak bangun tidur sampai tidur lagi nanti malam.
Tahapan ini akan berjalan lancar dengan sendirinya, seiring proses matangnya usaha Anda menekuni bidang ini. Tapi, sebagai langkah awal; anda dapat menulis di diary kerja bagaimana skema tahapan yang harus dijalankan mulai dari tahap menerima order, menganalisa bahan-bahan yang digunakan, kalkulasi biaya produksi, proses produksi, quality controlling, finishing, packing, delivering, pembayaran, after sales berupa pelayanan/service yang baik.

INVESTASI

Jika finansial Anda mencukupi, segera kalkulasi alat dan bahan yang harus ada terlebih dahulu dan kalkulasi juga dananya. Perlu Anda hitung juga BEP-nya (jangka waktu balik modal). Agar Anda bisa dengan tepat merencanakan target pasar dan marketing plannya. Tapi jika finansial Anda belum cukup untuk memodali usaha ini, jangan investai dulu! Mengapa demikian ? Lebih baik Anda fokus terlebih dahulu mencari peluang-peluang order. Dari order-order yang Anda dapatkan, Anda bisa memperdalam ilmu dan pengalaman Anda soal teknis proses produksi. Boleh saja Anda berinvestasi, tapi utamakan dulu hal-hal yang berguna untuk memperlancar dan memperbanyak jaringan Anda sebagai pemasok order, seperti pengadaan alat komunikasi dan transportasi yang kelihatan agak layak dimata konsumen Anda. Utamakan fungsinya bukan hanya demi gengsi semata dalam hal investasi barang-barang tersebut.



Kalau jaringan Anda sudah dirasa cukup luas dan order semakin menumpuk, barulah Anda boleh memulai investasi alat-alat produksi, seperti : SDM, komputer, mesin cetak, mesin potong kertas, alat-alat finishing, sewa gedung/ruko tempat usaha, dsb. Sebaiknya lagi, sebelum melakukan investasi mahal tersebut, coba anda susun program kerja yang lebih realistis sampai lima tahun ke depan. Buatlah casflow keuangan yang menggambarkan proyeksi aliran modal Anda untuk periode tersebut. Untuk tahun pertama anda memulai usaha dengan investasi besar, jangan pernah berharap Anda akan meraih untung besar, mungkin kerugian yang bakal diperoleh. Apalagi 3–6 bulan pertama bahkan 1 tahun pertama, jangan putus asa melihat angka di pembukuan Anda selalu minus karena selalu tersedot untuk biaya operasional. Tapi disinilah ujiannya, mental Anda sebagai Enterpreneur akan ditempa oleh situasi seperti ini.

Jadi berpikirlah dua kali seribu kali, untuk memenuhi hasrat Anda menginvestasi alat-alat produksi yang berbiaya amat mahal walaupun Anda merasa mampu  dan tidak akan jatuh miskin bila mengalami kebangkrutan. Tidak ada larangan untuk investasi, tapi berfikirlah positif. Banyak contoh yang bisa dijadikan referensi untuk memulai Bisnis Usaha Percetakan ini tanpa perlu mengeluarkan modal besar.

Apapun bisnis usaha yang Anda jalankan, semoga sukses!

Click to comment