Beberapa hari
yang lalu ada teman lama yang menghubungi dan tanya tentang lowongan kerja.
Dipikir-pikir sebenarnya peluang cari kerja banyak sih, tapi kebanyakan
peluang-peluang tersebut menyusut karena kita yang terlalu pilih-pilih
pekerjaan. Banyak statement atau pola pikir “karena saya lulusan S1 Jurusan Ini
Itu, jadi saya harus kerja di perusahaan ini itu, atau kerja di bidang ini itu”.
Tidak salah dan juga tidak benar. Menurut kalian bagaimana?? Itu sedikit
tentang cari kerja, nah bagaimana kalau tentang cari peluang usaha? Mungkin
sudah bisa ditebak, kalau Saya akan membahas sedikit tentang usaha percetakan,
karena percetekan salah satu bidang yang Saya tekuni.
Bisnis usaha percetakan
merupakan salah satu peluang bisnis yang sering kita temui disekitar kita. Dengan
bertambah maju dunia teknologi, perkembangan usaha percetakan turut serta
tumbuh lebih maju. Karena alat produksi/mesin percetakan sudah banyak yang menggunakan
teknologi modern.
Tapi tidak sedikit kondisi dan situasi
muncul ketika seseorang ingin memulai usaha percetakan. Pertanyaan-pertanyaan
pun banyak muncul. Darimana harus memulainya? Berapa besar investasi yang harus
dikeluarkan? Berapa besar peluangnya? Ada juga yang sudah memiliki modal cukup
tapi masih bingung untuk memilih jenis usaha apa.
Jika harus memilih usaha percetakan,
ada beberapa kiat/tips sebelum benar-benar terjun di bisnis percetakan. Beberapa diantaranya dibawah ini :
PERHATIKAN
PELUANG YANG ADA
Mungkin Anda
pernah sesekali mendengar kerabat, saudara, tetangga atau teman yang memiliki
rencana untuk melangsungkan hajatan. Entah hajatan pernikahan, khitanan atau
tasyakuran. Kalau Anda kenal dekat, tanya langsung apakah hajatannya
membutuhkan undangan untuk tamu-tamunya, atau membutuhkan souvenir. Tapi kalau
tidak kenal akrab, cari tau melalui seseorang yang lebih kenal dengan tuan
rumah yang memiliki hajat. Yakinkan bahwa Anda dapat membantu menyiapkan segala
kebutuhan undangan atau souvenir tersebut. Bukankah itu sebuah peluang bagus?!.
Contoh peluang lagi, misal kepengurusan RT/RW di desa Anda memerlukan segala
kebutuhan barang cetakan. Mungkin itu kop surat, kartu nama, map atau bahkan
hanya fotocopian. Anda bisa menawarkan jasa untuk mengurusi segala kebutuhan
tersebut dan bisa mengarahkan agar segala kebutuhannya dicetak agar lebih
bagus.
Ada lagi nih peluang bagus nih, perhatikan dan buat daftar
macam-macam form di kantor Anda, pasti ada barang cetakan. Coba anda cari tau kira-kira berapa banyak kebutuhannya.
Cari kesempatan terbaik untuk mendekati siapa yang biasa mengurusinya. Jangan
langsung minta order kepadanya. Selidiki apakah dia itu hanya sebatas mengorder
barang cetakan sepenuhnya ke Percetakan atau dia menjalankannya sendiri. Kalau
cuma order ke percetakan, coba tawarkan bahwa anda bisa membantunya. Tentu saja
dengan sedikit diplomasi.
Bila Anda peka, melihat lebar-lebar
dan pasang telinga, sebenarnya di sekeliling Anda banyak peluang yang bisa
dijadikan “obyekan”. Tapi hal kecil ini bisa menjadi peluang bisnis
usaha percetakan
yang terlewatkan bila tidak tahu atau tepatnya tidak berani memulainya. Bila
Anda mendapatkan kesempatan, baik itu di kantor, komunitas bergaul, lingkungan
rumah ataupun untuk kebutuhan sendiri, peluang
Anda diminta dan ditanya mengenai dimana Saya bisa mencetak barang seperti ini? Ambil peluang
tersebut ! Jangan lihat besar-kecilnya order. Kesempatan ini tidak akan datang dua kali di hadapan Anda.
Namun bila Anda ambil order ini, kesempatan kedua dan seterusnya akan menghampiri
Anda dengan sendirinya.
Saran saya, untuk tahap pertama,
jangan pernah membayangkan Anda bakal segera mendapat untung yang besar bila mendapat
peluang tersebut. Sudah diberi kepercayaan untuk menjalankan order tersebut saja sudah merupakan rejeki
bagi Anda. Kalau
perlu nggak pake untung dulu deh. Yang utama adalah orang akan segera tahu
bahwa Anda punya keahlian yang dapat diandalkan. Nah, pada peluang kedua dan
seterusnya, barulah Anda mulai berhitung dengan cermat berapa persen keuntungan
yang harus Anda raih dari pesanan-pesanan berikutnya.
JANGAN MENOLAK PESANAN/ORDER
Saya yakin
Anda pernah diminta bantuan oleh
atasan, teman atau saudara dekat Anda? Yang dimaksud
dimintai bantuan
disini tentunya yang berbau
“bisnis”. Jika Anda cukup sering “disuruh”
mengorder sesuatu, atau bahkan Anda dapat bocoran dari obrolan yang tidak disengaja, langsung bilang
saja kalau Anda sanggup mengerjakannya. Jangan sekali-kali menolaknya. Order apapun jangan pernah ditolak,
apalagi order cetakan.
Walaupun baru pertama kalinya Anda
menghadapi order cetak, terima saja order itu. No problem, bila Anda belum
paham liku-liku percetakan. Entah itu ordernya harus dilempar lagi ke pihak
lain atau Anda bisa bekerjasama lagi dengan orang lain, itu soal lain. Yang
penting order itu harus jadi, harga pantas dan si pemberi order merasa puas.
Dengan demikian ada pencitraan diri, bahwa anda adalah orang yang sanggup
diberi kepercayaan untuk menyelesaikan order dimaksud. Pandai-pandailah Anda
berdiplomasi dan meyakinkan calon customer Anda, terutama dari kalangan
terdekat Anda.
JANGAN MALU BERTANYA
Mulailah perjalanan Anda mendapatkan
order perdana ini. Langkah pertama dan paling ekspres tanpa mengandung resiko
kesalahan adalah Anda dapat mendatangi salah satu percetakan yang Anda yakini bonafit. Tanya berapa harga cetakan
disini dan terapkan selisih harga jualnya kepada konsumen Anda. Langkah ini aman, tapi Anda tidak akan
mendapatkan ilmu apapun dari orang percetakan tersebut. Boro-boro membagi ilmu,
untuk mengurangi margin keuntungannya saja bahkan tidak mungkin.
Nah, kalau Anda mau sedikit capek dan
dapat ilmu, datangi saja took kertas dan tanyakan contoh kertas/media yang Anda bawa untuk
dicetak. Tanyakan berapa harga kertas terakhir. Jangan sungkan bertanya. Tanya
apa saja mengenai proses produksi percetakan. Anggap saja Anda orang paling
bodoh sedunia pada saat itu. Simak dan dengarkan keterangan dari si penjual
kertas. Toko kertas adalah pihak yang sedikit paling terbuka dalam menjelaskan
tahapan proses produksi.
Tapi ingat, mereka tidak
akan buka mulut sebelum mereka yakin Anda akan membeli bahan baku darinya.
Bertanyalah sedikit saja saat datang,
bertanya lagi saat si penjual sedang menulis nota pesanan, dan bertanya sekali
lagi saat Anda menunggu barang pesanan disiapkan. Lalu bawalah keluar pesanan
Anda tersebut. Tunggulah barang setengah jam lagi. Kemudian Anda bisa balik
lagi ke toko kertas itu, berpura-puralah akan membeli lagi, sambil
bertanya-tanya. Lumayan, nambah-nambah ilmu sedikit. Itu triknya…
PAHAMI ALUR PROSES PRODUKSI
Proses produksi percetakan tidak akan
dapat Anda hapal diluar kepala ibarat Anda dapat menghapal siklus kehidupan
rutin Anda sejak bangun tidur sampai tidur lagi nanti malam.
Tahapan ini akan berjalan lancar
dengan sendirinya, seiring proses matangnya usaha Anda menekuni bidang ini.
Tapi, sebagai langkah awal; anda dapat menulis di diary kerja bagaimana skema
tahapan yang harus dijalankan mulai dari tahap menerima order, menganalisa bahan-bahan
yang digunakan, kalkulasi
biaya
produksi, proses
produksi, quality
controlling, finishing, packing, delivering, pembayaran, after sales berupa pelayanan/service
yang baik.
INVESTASI
Jika finansial
Anda mencukupi, segera kalkulasi alat dan bahan yang harus ada terlebih dahulu
dan kalkulasi juga dananya. Perlu Anda hitung juga BEP-nya (jangka waktu balik
modal). Agar Anda bisa dengan tepat merencanakan target pasar dan marketing
plannya. Tapi jika
finansial Anda belum cukup
untuk memodali usaha ini, jangan investai dulu! Mengapa demikian ? Lebih baik Anda
fokus terlebih dahulu mencari peluang-peluang order. Dari order-order yang Anda
dapatkan, Anda bisa memperdalam ilmu dan pengalaman Anda soal teknis proses
produksi. Boleh saja Anda berinvestasi, tapi utamakan dulu hal-hal yang berguna
untuk memperlancar dan memperbanyak jaringan
Anda sebagai pemasok order, seperti pengadaan alat komunikasi dan transportasi yang
kelihatan agak layak dimata konsumen
Anda. Utamakan fungsinya bukan hanya demi gengsi semata dalam hal investasi
barang-barang tersebut.
Kalau jaringan Anda sudah dirasa cukup luas dan
order semakin menumpuk, barulah Anda boleh memulai investasi alat-alat
produksi, seperti : SDM, komputer,
mesin cetak, mesin potong kertas, alat-alat
finishing, sewa gedung/ruko tempat usaha, dsb.
Sebaiknya lagi, sebelum melakukan investasi mahal tersebut, coba anda susun
program kerja yang lebih realistis sampai lima tahun ke depan. Buatlah casflow
keuangan yang menggambarkan proyeksi aliran modal Anda untuk periode tersebut.
Untuk tahun pertama anda memulai usaha dengan investasi besar, jangan pernah
berharap Anda akan meraih untung besar, mungkin kerugian yang bakal diperoleh. Apalagi 3–6 bulan pertama bahkan 1
tahun pertama,
jangan putus asa melihat angka di pembukuan Anda selalu minus karena selalu
tersedot untuk biaya operasional. Tapi disinilah ujiannya, mental Anda sebagai
Enterpreneur akan ditempa oleh situasi seperti ini.
Jadi berpikirlah dua kali seribu kali,
untuk memenuhi hasrat Anda menginvestasi alat-alat produksi yang berbiaya amat
mahal walaupun Anda merasa mampu dan
tidak akan jatuh miskin bila mengalami kebangkrutan. Tidak ada larangan untuk
investasi, tapi berfikirlah positif. Banyak contoh yang bisa dijadikan
referensi untuk memulai Bisnis Usaha Percetakan ini tanpa perlu mengeluarkan
modal besar.
Apapun bisnis usaha yang Anda jalankan, semoga sukses!